SPBU BP AKR semakin terlihat di jalanan Indonesia. Namun, banyak yang belum tahu siapa pemiliknya, bagaimana struktur “BP AKR”, dan siapa di balik perusahaan tersebut. Artikel ini mengurai tuntas mulai dari sejarah, kepemilikan, bisnis inti, hingga strategi ekspansi.
Apa itu SPBU BP-AKR dan bagaimana struktur bisnisnya
1. Joint Venture BP & AKR
-
Pada 5 April 2017, bp (British Petroleum) dan PT AKR Corporindo Tbk menandatangani perjanjian joint venture untuk membangun bisnis ritel bahan bakar di Indonesia. bp global
-
Dari hasil joint venture tersebut terbentuklah PT Aneka Petroindo Raya (APR), yang beroperasi dengan merek dagang BP-AKR Fuels Retail. akr.co.id
-
Melalui APR, BP-AKR mengelola dan mengoperasikan SPBU bermerek BP (non-subsidi) di berbagai provinsi di Indonesia. The Jakarta Post
2. Merek & produk yang ditawarkan
BP-AKR menyediakan beberapa jenis produk bahan bakar:
-
BP Ultimate & BP 92 (bensin) dengan teknologi “ACTIVE” untuk menjaga kebersihan mesin bp global
-
BP Diesel untuk kendaraan bermesin diesel bp global
Selain bahan bakar, stasiun BP AKR umumnya dilengkapi fasilitas non-fuel seperti minimarket (Alfamart), coffee shop (Kopi Tuku), serta layanan dasar seperti toilet, air gratis, dan lain-lain. bp global
Siapa pemilik / pengendali di balik SPBU BP AKR ?
1. Pemilik perusahaan pengelola SPBU
-
BP-AKR SPBU dimiliki dan dioperasikan oleh PT Aneka Petroindo Raya (APR), hasil kerjasama BP dan AKR.
-
Di media populer disebut bahwa Soegiarto Adikoesoemo adalah sosok di balik kepemilikan AKR dan karenanya “pemilik” utama di balik SPBU BP AKR. FORTUNE Indonesia
-
Soegiarto adalah pendiri dan pengendali AKR Corporindo, yang mengontrol melalui perusahaan induk PT Arthakencana Rayatama.
2. Stuktur pemegang saham AKR
-
AKR Corporindo (kode saham AKRA di BEI) adalah perusahaan publik.
-
Menurut laporan dan publikasi media, pengendali utama adalah PT Arthakencana Rayatama, milik keluarga Adikoesoemo, dengan persentase kepemilikan mayoritas (sekitar 60-an persen) dalam saham yang beredar.
-
Sisa saham dimiliki oleh publik, investor institusional, dan pemegang saham minor lainnya sebagai bagian dari pasar modal.
Sejarah & profil AKR Corporindo
1. Asal-usul & transformasi
-
AKR awalnya berdiri sebagai PT Aneka Kimia Raya di Surabaya, bergerak di perdagangan bahan kimia dasar.
-
Pada September 2004, PT Aneka Kimia Raya berganti nama menjadi PT AKR Corporindo Tbk.
-
Seiring berkembangnya bisnis, AKR memperluas lini usaha ke distribusi bahan bakar minyak, logistik, manufaktur (perekat, sorbitol), serta pengembangan kawasan industri dan pelabuhan.
2. Bisnis & anak perusahaan
AKR memiliki segmen usaha dan beberapa anak perusahaan antara lain:
-
Logistik & transportasi: melalui anak usaha seperti PT AKR SEA Transport, PT AKR Transportasi, dan ADH (Andahanesa Abadi) yang mengoperasikan gudang, terminal, dan layanan bongkar muat.
-
Manufaktur & kimia: produksi perekat (adhesive) dimiliki melalui PT Arjuna Utama Kimia (Aruki).
-
Proyek kawasan industri & pelabuhan terpadu: misalnya JIIPE (Java Integrated Industrial & Ports Estate) di Gresik, kolaborasi dengan Pelindo III.
-
Distribusi BBM & bahan kimia dasar: sebagai salah satu distributor BBM swasta terbesar di Indonesia.
3. Visi & strategi ekspansi SPBU
-
BP-AKR menargetkan untuk membangun hingga 350 SPBU di seluruh Indonesia dalam jangka waktu tertentu (misalnya target 10 tahun sejak mulai operasi).
-
Pada 2022, BP-AKR menargetkan total 40 SPBU aktif di akhir tahun sebagai bagian dari ekspansi bertahap.
-
Selain SPBU besar, ada wacana pengembangan mini-SPBU untuk menjangkau daerah terpencil atau pasar 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
[ Baca Juga: SPBU BP Hadir di Indonesia: Jaringan Pom Bensin Modern dengan Fasilitas Lengkap ]
Keunggulan & tantangan bisnis SPBU BP AKR
1. Keunggulan
-
Kombinasi keahlian BP dalam teknologi bahan bakar dan brand internasional + jaringan logistik & infrastruktur AKR.
-
Teknologi “ACTIVE” dalam produk BP untuk menjaga kebersihan mesin sebagai nilai tambah bagi konsumen.
-
Integrasi dengan layanan non-fuel (minimarket, coffee shop) untuk meningkatkan pendapatan tambahan per SPBU.
2. Tantangan
-
Perolehan lahan & izin: pengurusan perizinan dan memilih lokasi bisa menjadi hambatan di ekspansi SPBU baru.
-
Persaingan ketat dengan merek SPBU lain, terutama dari pemain besar seperti Pertamina dan Shell.
-
Fluktuasi harga minyak & regulasi pemerintah: perubahan kebijakan BBM, subsidi, dan regulasi energi mempengaruhi margin bisnis.
-
Distribusi ke daerah terpencil: memastikan suplai bahan bakar ke lokasi 3T (tertinggal, terdepan, terluar) lebih mahal secara logistik.
Kesimpulan
SPBU BP AKR adalah hasil dari kolaborasi strategis antara perusahaan energi internasional (BP) dan perusahaan publik Indonesia (AKR Corporindo). Struktur kepemilikannya menunjukkan bahwa kontrol utama berada di tangan keluarga Adikoesoemo melalui perusahaan induk Arthakencana Rayatama, sementara AKR sebagai entitas publik memungkinkan modal eksternal untuk tumbuh. Ke depan, ekspansi jaringan dan penetrasi ke daerah non-urban menjadi kunci keberhasilan.


