Shell Berhenti Beroperasi: Konfirmasi Resmi Pengalihan Bisnis
Isu mengenai Shell Berhenti Beroperasi di Indonesia ramai dibicarakan publik sejak 2024. Namun, faktanya Shell tidak sepenuhnya hengkang. Pada Mei 2025, Shell Indonesia resmi menyatakan akan mengalihkan kepemilikan bisnis SPBU Shell kepada perusahaan patungan Citadel Pacific Limited dan Sefas Group. Langkah ini merupakan bagian dari strategi global Shell untuk menata portofolio bisnis energi.
Shell Berhenti Beroperasi di SPBU, Namun Merek Tetap Ada
Pernyataan resmi Shell menegaskan bahwa meskipun Shell Berhenti Beroperasi secara langsung dalam pengelolaan SPBU Shell, pelanggan tetap akan melihat merek Shell di berbagai titik. Hal ini dimungkinkan karena merek Shell akan dilisensikan kepada pengelola baru, sehingga kualitas BBM dan standar layanan tetap dijaga sesuai standar global. Bukan penutupan total, melainkan “divestasi bisnis SPBU”
Shell tidak “meninggalkan Indonesia” secara penuh. Yang dilakukan adalah melepaskan kepemilikan langsung atas SPBU-nya, tetapi tetap menjaga merek, pasokan produk, dan bisnis non-SPBU (khususnya pelumas).
Pada 23 Mei 2025, PT Shell Indonesia setuju untuk mentransfer kepemilikan bisnis mobilitas (SPBU / retail bahan bakar) ke joint venture baru antara Citadel Pacific Limited (Filipina) dan Sefas Group (Indonesia).
SPBU Shell Berhenti Beroperasi, Apa yang Dialihkan?
Pengalihan kepemilikan mencakup sekitar 200 SPBU di Indonesia, termasuk terminal BBM di Gresik. Lebih dari 160 SPBU yang sebelumnya dikelola langsung oleh Shell kini masuk dalam proses transisi. Fakta ini menjawab isu Shell Berhenti Beroperasi, yang sebenarnya hanya berlaku untuk sektor SPBU dan bukan untuk keseluruhan bisnis Shell di Indonesia.
SPBU Shell Berhenti Beroperasi, Tapi Bisnis Pelumas Tetap Berjalan
Selain Pom Bensin, Shell memiliki bisnis besar di sektor pelumas. Kapasitas pabrik blending pelumas di Indonesia mencapai 300 juta liter per tahun, ditambah dengan pabrik grease di Marunda dengan kapasitas 12 kiloton. Fakta ini menunjukkan bahwa meskipun SPBU Shell Berhenti Beroperasi di Indonesia, mereka tetap berkomitmen menjaga keberadaan di pasar pelumas Indonesia.
SPBU Shell Tutup Apa Dampak Bagi Konsumen
Apakah konsumen akan merasakan dampak ketika SPBU Shell Berhenti Beroperasi dari SPBU? Selama masa transisi, Shell memastikan layanan tetap berjalan normal. Namun, beberapa laporan menyebut adanya keterbatasan stok BBM tertentu seperti Shell V-Power. Untuk itu, operator baru bersama Shell Trading akan bekerja sama agar pasokan tetap stabil.
SPBU Shell Akan Tutup Pada Tahun 2026

Proses pengalihan diproyeksikan selesai pada tahun 2026, bergantung pada persetujuan regulasi dari pemerintah. Selama periode tersebut, isu Shell Berhenti Beroperasi akan terus menjadi perhatian publik. Pemerintah melalui Kementerian ESDM juga telah memberikan jaminan bahwa pasokan BBM nasional tidak akan terganggu.
SPBU Shell Berhenti Beroperasi, Bagaimana Nasib Karyawan?
Banyak yang khawatir bahwa ketika Shell Berhenti Beroperasi, tenaga kerja akan terdampak. Namun, Shell menegaskan bahwa operasional SPBU tetap dijalankan, dan karyawan di lapangan tidak akan kehilangan pekerjaannya. Operator baru berkomitmen menjaga kelanjutan layanan bagi masyarakat.
Kesimpulan Fakta SPBU Shell Berhenti Beroperasi
Setelah riset mendalam, dapat disimpulkan bahwa isu Shell Berhenti Beroperasi tidak berarti Shell benar-benar meninggalkan Indonesia. Yang terjadi adalah pengalihan kepemilikan SPBU, dengan merek Shell tetap hadir melalui lisensi dan dukungan pasokan produk. Sementara itu, bisnis pelumas Shell akan tetap menjadi salah satu pilar utama mereka di Indonesia.
FAQ Seputar Shell Di Indonesia
1. Apakah benar Shell Berhenti Beroperasi di Indonesia?
Tidak sepenuhnya benar. Shell Berhenti Beroperasi hanya berlaku pada sektor SPBU karena kepemilikannya dialihkan ke Citadel Pacific & Sefas Group. Shell tetap hadir melalui lisensi merek dan bisnis pelumas.
2. Kapan SPBU Shell Berhenti Beroperasi di SPBU Indonesia?
Proses pengalihan bisnis SPBU Shell ditargetkan selesai pada tahun 2026. Hingga saat itu, operasional SPBU tetap berjalan normal di bawah pengawasan Shell.
3. Apakah merek Shell masih ada setelah SPBU Shell Berhenti Beroperasi?
Ya. Meskipun Shell Berhenti Beroperasi secara langsung di sektor SPBU, merek Shell tetap ada melalui lisensi brand. Konsumen masih bisa menemukan BBM Shell dengan standar kualitas global.
4. Apakah bisnis pelumas juga ikut ditutup?
Tidak. Shell Berhenti Beroperasi hanya untuk SPBU. Bisnis pelumas tetap beroperasi, bahkan dengan kapasitas produksi 300 juta liter per tahun dan pabrik grease 12 kiloton di Marunda.
5. Apakah SPBU Shell akan tutup semua setelah 2026?
Tidak. SPBU Shell tidak tutup, tetapi kepemilikannya dialihkan. SPBU tetap beroperasi, hanya saja pengelolanya berbeda. Brand Shell masih akan terlihat di SPBU tersebut.

