Alasan Mengapa Spbu Shell, Vivo & BP AKR Belum Beli BBM Dari Pertamina

Pasar BBM non-subsidi di Indonesia sedang berubah cepat. Setelah pemerintah menetapkan skema “jalur tunggal impor BBM melalui Pertamina”, sejumlah SPBU swasta seperti Shell, BP AKR, dan Vivo Energy belum melakukan pembelian BBM dari Pertamina Patra Niaga. Mengapa demikian?

Alasan Mengapa SPBU Swasta Belum Beli BBM dari Pertamina


Ans-Station membedah alasan utama di balik kebijakan, dampaknya bagi pasar, serta arah perkembangannya.


⚙️ Kebijakan “Jalur Tunggal Impor” dan Dampaknya

Kementerian ESDM mewajibkan impor BBM non-subsidi oleh operator swasta melalui Pertamina sebagai single gateway.
Langkah ini dimaksudkan untuk menjaga ketahanan energi dan mengontrol pasokan nasional. Namun, secara praktis, aturan ini membatasi ruang gerak swasta yang sebelumnya bebas mengimpor sendiri.

Baca Juga: Kebijakan ESDM Terkini Soal Impor BBM

Regulasi baru ini berlaku sementara hingga akhir tahun, tetapi dalam periode transisi ini muncul banyak kendala teknis dan komersial yang belum terselesaikan.


🧪 Spesifikasi Produk BBM Tidak Seragam

Salah satu hambatan utama adalah ketidaksesuaian spesifikasi base gasoline yang dikirim Pertamina kepada SPBU swasta.
Beberapa operator menolak kargo karena mengandung etanol 3,5 %, yang tidak sesuai dengan standar internal mereka.
Perbedaan spek ini dapat berpengaruh pada tingkat oktan, uji emisi, serta kompatibilitas peralatan penyimpanan.

Akibatnya, rencana pembelian oleh Vivo dan bp AKR tertunda, meskipun permintaan pasar sedang meningkat pesat.

Baca Juga: Benarkah Kandungan Etanol Menjadi Masalah Utama?


📜 Masalah Dokumentasi dan Kepatuhan Internasional

Isu lain yang tak kalah penting adalah dokumen Certificate of Origin (COO).
Operator global seperti bp dan Shell wajib memastikan asal muasal produk BBM untuk menghindari pelanggaran sanksi internasional.
Sampai awal November 2025, dokumen ini belum sepenuhnya lengkap, menyebabkan mereka menahan pembelian.

Selain itu, negosiasi harga dan biaya logistik belum mencapai kata sepakat, membuat Shell menegaskan bahwa belum ada kesepakatan komersial dengan Pertamina Patra Niaga.


📈 Kuota Impor BBM Swasta Sudah Jenuh

Data ESDM menunjukkan bahwa pada September 2025, SPBU swasta telah menggunakan lebih dari 100 % kuota impor tahunan.
Lonjakan konsumsi non-subsidi dan beralihnya konsumen dari BBM subsidi membuat stok cepat menipis.
Akibatnya, beberapa SPBU seperti Vivo dan bp hanya menjual produk diesel, sementara bensin mengalami kekosongan.

Baca Juga: Kuota Impor BBM 2025 dan Strategi Pertamina


💼 Kondisi Pasar & Reaksi Publik

Walau terjadi kelangkaan sementara di SPBU swasta, harga BBM nasional tetap stabil pada Oktober–November 2025.
Namun, konsumen mulai menyoroti terbatasnya pilihan BBM non-subsidi. Bagi pemerintah, hal ini menjadi perhatian karena berpotensi mengurangi persaingan sehat di pasar energi.

Beberapa pengamat menilai bahwa Pertamina semakin dominan, sementara swasta kehilangan fleksibilitas impor.
KPPU pun menyampaikan bahwa pembatasan jalur impor dapat berpotensi menimbulkan praktik anti-kompetitif.


🔮 Prospek dan Langkah Selanjutnya

  1. Penyelarasan spesifikasi produk. Jika Pertamina menyesuaikan kandungan etanol dan parameter kualitas, maka swasta bisa mulai melakukan pembelian reguler.

  2. Finalisasi kontrak komersial. Negosiasi harga dan formula pasokan harus diselesaikan agar jalur logistik stabil.

  3. Kebijakan impor 2026. Masih terbuka kemungkinan swasta kembali diberi ruang impor langsung tanpa melalui Pertamina.

  4. Pemantauan kompetisi pasar. KPPU dan ESDM perlu memastikan struktur pasar BBM non-subsidi tetap sehat dan transparan.


🧩 Kesimpulan

Keterlambatan pembelian BBM oleh SPBU swasta bukan karena keengganan bermitra dengan Pertamina, melainkan karena faktor teknis, dokumentasi, dan negosiasi komersial yang belum selesai.
Kondisi ini menjadi cermin bagaimana regulasi baru masih memerlukan penyesuaian agar ekosistem energi nasional tetap seimbang antara pemain BUMN dan swasta.

Dengan penyelesaian spek, dokumen, dan harga, kolaborasi antara Pertamina dan SPBU swasta diharapkan menjadi tulang punggung pasar BBM yang lebih kompetitif dan berkelanjutan.


🔗 Pertanyaan Tentang Alasan SPBU Swasta Belum Beli BBM Dari Pertamina

1. Mengapa SPBU swasta belum membeli BBM dari Pertamina?
Karena belum tercapai kesepakatan teknis (spesifikasi etanol), dokumen kepatuhan, dan harga pasokan.

2. Apakah pemerintah akan memperpanjang kebijakan jalur tunggal impor?
Masih dalam evaluasi; ESDM menyebut aturan ini bersifat sementara hingga akhir 2025.

3. Kapan SPBU swasta akan mulai beli dari Pertamina?
Diperkirakan setelah penyelarasan spesifikasi dan kontrak komersial disepakati, kemungkinan pada akhir 2025 atau awal 2026.

4. Apa dampaknya bagi konsumen?
Konsumen sementara kehilangan beberapa opsi produk non-subsidi hingga pasokan swasta kembali normal.

Content Protection by DMCA.com

Add Your Comment